Membandingkan Topologi Mesh
Tujuan
- Membandingkan tabel routing dari topologi partial mesh dengan topologi full mesh
- Mengobservasi konvergensi jaringan ketika sebuah interface dimatikan kemudian dinyalakan kembali.
- Menentukan paket EIGRP pada Simulation Mode untuk mengetahui proses konvergen pada jaringan.
Persiapan
Anda
telah disediakan sebuah topologi partial mesh dan full mesh pada pembelajaran
ini. Tiap-tiap interface telah diberikan alamat dan EIGRP telah
dikonfigurasikan sebagai routing protocol. Seluruh konfigurasi yang penting
telah dimasukkan pada tiap-tiap router dan jaringan telah berfungsi secara
penuh.
Langkah 1: Bandingkan tabel routing dari topologi partial mesh dan
topologi full mesh
- Gunakan alat Inspect untuk mengetahui routing table pada HQP dan HQF.
- Perhatikan perbedaan jumlah rute masing-masing tabel.
- Catat rute ke jaringan 192.168.0.204 pada HQP dan rute ke jaringan 172.16.3.196 pada HQF.
- Rute ke 192.168.0.204
- Melalui 192.168.0.193
- Melalui 192.168.0.198
- Rute ke 172.16.3.196
- Melalui 172.16.3.193
- Melalui 172.16.3.206
Langkah 2: Tentukan tabel routing dan amati proses konvergen pada
topologi partial mesh
- Matikan interface S0/0/1 pada BR2P dan amati routing table pada HQP.
- Catat bahwa dua rute ke jaringan 192.168.0.204 telah dihilangkan.
- Nyalakan kembali interface S0/0/1 dan amati routing table pada HQP.
- Amati konvergensi jaringan (hal ini mungkin memerlukan waktu beberapa menit bagi kedua rute untuk terinstall kembali)
- Perhatikan routing table pada HQP lagi. Interface manakah yang digunakan untuk meraih jaringan 192.168.0.160? Serial 0/0/1
- Pada router BR2P, matikan interface S0/0/0. Akan bagaimanakah HQP mendapatkan rute ke jaringan 192.168.0.160 sekarang? Melalui Serial0/0/0 dengan Next Hop IP 192.168.0.193 atau melalui Serial0/1/0 dengan Next Hop IP 192.168.0.202
- Nyalakan kembali interface S0/0/0 pada BR2P dan amati proses konvergensi pada jaringan (hal ini mungkin memerlukan waktu beberapa menit).
- Apa yang terjadi pada rute ke jaringan 192.168.0.160 yang ada di routing table? Melalui Serial0/1/0 dengan Next Hop IP 192.168.0.206
- Ulangi proses langkah 2 pada Simulation Mode dengan hanya filter EIGRP saja yang aktif. Gunakan tombol Capture / Forward untuk menentukan paket EIGRP dan routing table sebagai cara jaringan menjadi konvergen.
Langkah 3: Menentukan routing table dan mengamati konvergensi
jaringan pada topologi fully mesh
- Matikan interface S0/0/1 pada BR2F dan amati routing table pada HQF.
- Catat bahwa dua rute ke jaringan 172.16.3.196 telah dihilangkan.
- Nyalakan ulang interface S0/0/1 dan amati routing table pada HQF.
- Amatilah proses konvergensi jaringan (hak ini mungkin memerlukan waktu beberapa menit sebelum kedua rute terpasang kembali).
- Tentukan routing table pada HQF lagi. Interface manakah yang digunakan untuk menjangkau jaringan 172.16.3.128? Serial0/0/1
- Pada router BR2F, matikan interface S0/0/0. Akan bagaimanakah HQF mendapatkan rute ke jaringan 172.16.3.128 sekarang? Melalui Serial0/0/0 dengan Next Hop IP 172.16.3.193 dan melalui Serial0/1/0 dengan Next Hop IP 172.168.3.210
- Nyalakan ulang interface S0/0/0 pada BR2F dan amati konvergensi jaringan (ini mungkin memerlukan waktu beberapa menit).
- Apa yang terjadi dengan rute ke jaringan 172.16.3.128 pada routing table? Hanya tersisa sebuah rute ke jaringan tersebut yaitu melalui Serial0/1/0 dengan Next Hop IP 172.168.3.210
- Ulangi proses pada langkah 3 di Simulation Mode dengan hanya filter EIGRP yang aktif. Gunakan tombol Capture / Forward untuk menentukan paket EIGRP dan routing table sebagai cara jaringan menjadi konvergen.
Umpan Balik
- Pada router BR2P, ketika Anda mematikan interface S0/0/0, mengapa sebuah rute asli ke jaringan 192.168.0.160 digantikan dengan dua rute?
Karena router tetap akan mencari jalur/rute menuju jaringan
tersebut. Berdasarkan atas topologi partial mesh yang ada, terdapat dua rute ke
jaringan tersebut yaitu melalui Serial0/0/0 dengan Next
Hop IP 192.168.0.193 atau melalui Serial0/1/0 dengan Next Hop IP 192.168.0.202
2. Apa yang menjadi
keunggulan dan kelemahan dari topologi full mesh?
Salah satu keunggulannya adalah redundant link pasti dimiliki oleh
topologi full mesh sehingga topologi ini diharapkan dapat meminimalisir adanya
kegagalan koneksi. Sedangkan kelemahannya adalah tingkat kesulitan dalam
mengatur jaringan lebih tinggi selain biaya yang mahal karena banyaknya
redundant link yang harus dibangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar